Senin, 06 Agustus 2018

Jurnal 1

Senin, 6 Agustus 2018

Hari ini memang rencana ke RS buat periksa ke dokter kulit, karna dari kecil kulit ini amat sangat sensitif dan bawaan genetik juga.
Capek ngantri dari pagi sampe siang, pas di depan ruangan dokter ternyata statusnya belum naik jadi harus turun lagi ke tempat regis dan sempet di oper-oper bolak-balik. Lelah.

Singkat cerita akhirnya masuk ke ruangan dokter, tapi ga langsung ditanganin sama dokter. Di wawancara singkat dulu sama mahasiswa kedokteran yg lagi praktek disitu, dua orang cowo, bikin minder pas lagi nunjukin masalah kulitku. Akhirnya dokternya dateng setelah sholat, beliau perempuan. Hamdalah.

Setelah diliat dan diagnosa, beliau bilang ini emang bawaan genetik dan ga bisa di sembuhkan, akan kambuh terutama saat stress. Dan ya memang akhir-akhir ini selalu banyak pikiran. Jadi makin down aja, makin minder punya kulit super duper sensitif kaya gini. Secara, aku perempuan.

Sampai dokter bilang "kulit saya juga begini kok, tapi buktinya saya bisa kan jadi dokter kulit. saya resepin lotion juga ya, kamu pake sabunnya sabun bayi aja". Kalimat pertama itu terdengar sepele, bahkan mungkin bagi sebagian orang bisa terdengar seperti kalimat yang menunjukan kesombongan. Tapi ternyata bisa begitu berpengaruh padaku. Membuatku berfikir bahwa aku pun suatu saat bisa menjadi orang yang berguna bagi banyak orang lainnya meskipun aku sendiri memiliki kekurangan. Seketika rasa minder berubah jadi rasa bersyukur, iya juga ya dengan rasa sakit ini aku jadi bisa lebih memahami rasa sakit orang lain dan tidak meremehkan luka orang lain. Tuhan ingin aku menjadi pribadi yang lebih peduli, dan aku ingin membuktikan pada Tuhan bahwa pilihan-Nya tidak salah.

Semoga.

Pelajaran hari ini yang bisa aku ambil adalah setiap kata, setiap kalimat, setiap ucapan yang keluar dari mulut kita itu bisa sangat berpengaruh bagi orang lain. Jadi, jangan sampai ucapan yang kita keluarkan justru membuat orang lain tersakiti. Ucapan ringan pun bisa membangkitkan semangat hidup orang lain ketika kita sampaikan dengan tulus. Kunci utamanya adalah peduli. Semoga aku selalu bisa memaknai setiap kejadian dalam hidup dengan lebih bijaksana, doa yang sama untukmu juga. Aamiin.