kau tahu? ternyata kita hanyalah orang asing. dua orang asing yg secara tidak sengaja bertemu dan berbagi cerita, atau mungkin memang sengaja dipertemukan oleh takdir? bisa jadi keduanya. anggap saja kita sedang menaiki kereta yg sama dan dengan tidak sengaja saling bertatapan, aku tertarik padamu dan kau pun begitu. lalu kita memutuskan untuk duduk saling berhadapan dan mulai membagi cerita. kau membagi ceritamu padaku dan aku pun begitu. bukan sekedar cerita biasa, melainkan cerita yg tidak bisa kita ceritakan pada orang terdekat kita. dan kita yg baru saja bertemu ini telah memutuskan untuk berteman selama perjalanan, berbagi rahasia dan keluh kesah. menangis bersama, tertawa bersama, bahkan bukan tidak mungkin jika kita saling berpelukan untuk menyemangati satu sama lain. yaah bukan pertemanan yg buruk, memang berbeda dari teman pada umumnya, tapi bukan berarti pertemanan kita tak bisa diterima. selama perjalanan di dalam kereta kau terus mengeluh tentang masalahmu dan aku pun begitu. kurasa kita cocok, kita bisa menjadi teman yg cukup lama atau bahkan untuk seterusnya akan tetap berteman. tapi takdir berkata lain, kereta sampai di tujuan begitu cepat. itu artinya kita harus segera menyudahi cerita kita dan bergegas keluar dari kereta. itu artinya kisah kita harus berakhir dan tali pertemanan yg baru saja kita rajut harus terhenti. meski masih ada harapan bahwa pertemanan kita akan terus berlanjut, tapi yg terjadi bukanlah sesuai harapan. andai saja kau bertanya kemana aku akan pergi dan kemudian kita berjalan bersama, melanjutkan kisah kita dan tetap berteman. atau mungkin kau bisa saja menanyakan nomor handphoneku dan menghubungiku untuk tetap berteman. tapi yg terjadi sangat berbeda, justru kau yg lebih dulu mengucapkan kata perpisahan. kau yg lebih dulu mengatakan pertemanan kita cukup sampai disini, hanya sampai kereta ini berhenti. aku memang terlalu berharap, terlalu bergantung padamu. meski umur pertemanan kita begitu singkat aku pikir aku telah mengerti dirimu, tapi ternyata tidak. kau benar benar orang asing, aku saja yg bodoh tetap memandangi siluet tubuhmu dari kejauhan sampai kau menghilang. aku saja yg seperti ini, hanya aku sendiri yg berharap pertemanan kita akan bertahan. sayangnya kau tidak begitu, kau lebih memilih pergi dan melupakanku. tak apa, toh pada awalnya kita memang orang asing bukan? kini giliranku untuk melangkah menuruni kereta itu dan menjalani hariku seperti biasa, tanpa kehadiranmu. tak usah khawatir, aku tidak akan pernah melupakanmu. suatu saat nanti jika kau memutuskan untuk kembali berteman denganku, kembalilah. aku akan menerimamu dengan senang hati. tapi untuk saat ini, kita akan menjadi seperti yg kau inginkan. kita akan kembali menjadi 'orang asing'. kau pada jalanmu dan aku pada jalanku, simple. terima kasih telah melihatku meski sebentar, terima kasih telah menjadi temanku meski kini harus berakhir. mari kita menjadi orang asing seperti saat sebelum bertemu dan berbagi cerita. aku akan menyelipkan namamu dalam doaku agar kau bahagia, kuharap kau akan tetap mengingatku. ya kita telah sampai pada ujung cerita, disinilah semua akan berakhir. kereta berhenti, kau turun, kemudian akupun turun. tanpa kata perpisahan dan kita akan kembali menjadi dua orang asing yg sekedar menaiki kereta yg sama. ya hanya itu. hanya sampai disini cerita pertemanan kita, sangat menyedihkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar