Kamis, 15 November 2018

Mereka Tak Mengerti

Betapa menakutkannya saat melihat ke depan
Tak mampu memaksa diri untuk melangkah
Mereka tak tahu pertikaian yang ada dalam diri
Tak sadar perkataan mereka mencabik-cabik

Mereka pikir berada disini adalah kemauanku
Tak tahu ini pun menyiksaku
Mereka pikir hanya mereka yang terluka
Tak melihat diri ini yang sudah koyak

Mereka umumkan pada dunia
Menyalahkan diriku
Membuat diri ini benar-benar tak memiliki tempat pulang

Mengharuskan aku kembali pada ketiadaan

Kamis, 18 Oktober 2018

Lagi

Lagi-lagi,
Aku terperosok lagi,
Ke dalam masa dimana semua orang terlihat seperti kamu.

Yang kukira adalah garis lurus,
Ternyata sebuah lingkaran,
Memaksaku untuk terus kembali pada siklus yang sama.

Aku yang tidak bisa menemukan jalan keluar dari lingkaran ini,
Atau memang lingkaran ini tak pernah dan tidak akan pernah memiliki persimpangan lain?

Selasa, 02 Oktober 2018

Tahu dan Tidak Tahu

Aku memang masih belum tahu,
Mengapa Tuhan memunculkan kembali sosokmu saat ini.
Aku juga belum tahu,
Apa yang harus aku lakukan setelah mengetahui keberadaanmu dan keadaanmu.
Aku belum tahu,
Sebenarnya siapkah diriku untuk menghadapi dirimu jika memang kita harus bertemu lagi.
Aku benar-benar belum tahu,
Diriku ini sebenarnya ingin menghadapimu atau justru menghindarimu.

Tapi aku tahu,
Bahwa ternyata masih banyak yang harus aku pikirkan selain dirimu.
Dan aku tahu,
Masih banyak yang peduli padaku tidak seperti dirimu.
Lalu aku juga tahu,
Ternyata hidupku tidak melulu tentang kamu.
Yang pasti aku tahu,
Aku juga berhak untuk bahagia.
Aku benar-benar tahu,
Aku tetap harus melangkah maju dengan atau tanpa dirimu.

Aku menjadi tahu,
Nyatanya memang tidak semua pertanyaan memiliki jawaban.
Dan mungkin begitulah nasib pertanyaan-pertanyaanku.

Minggu, 23 September 2018

Kembalilah

Inilah sebabnya kenapa aku selalu suka berada di dekatmu.
Karena kamu tidak pernah menghakimi,
Apapun ceritaku.
Apapun keluh kesahku.
Tidak seperti orang-orang.
Aku lelah mencari sosok dirimu pada orang lain.
Karena aku tahu aku tidak akan bisa menemukannya.
Maka dari itu,
Tidak bisakah kau kembali?
Sungguh,
Aku masih sangat membutuhkanmu.
Aku masih belum bisa berdiri sendiri.

Reasons why I'm cutting

Aku berharap dia meninggalkan bekas
Karena aku ingin orang2 melihat bekas ini
Aku ingin orang2 tahu bahwa aku pernah terluka
Bahwa aku tidak ingin sendirian lagi
Bahwa aku ingin dipahami
Bahwa aku ingin orang2 mendekat
Bahwa aku ingin mulai hidup bahagia
Bahwa aku sedang menunggu pertolongan mereka.

Jumat, 21 September 2018

Tidak untuk bersama

Kamu yang tidak pernah merasa cukup hanya dengan aku seorang.
Sedangkan aku sudah sangat puas meski duniaku hanya berisi dirimu.
Mungkin karena itu jalan kita tidak pernah bertemu.

Senin, 06 Agustus 2018

Jurnal 1

Senin, 6 Agustus 2018

Hari ini memang rencana ke RS buat periksa ke dokter kulit, karna dari kecil kulit ini amat sangat sensitif dan bawaan genetik juga.
Capek ngantri dari pagi sampe siang, pas di depan ruangan dokter ternyata statusnya belum naik jadi harus turun lagi ke tempat regis dan sempet di oper-oper bolak-balik. Lelah.

Singkat cerita akhirnya masuk ke ruangan dokter, tapi ga langsung ditanganin sama dokter. Di wawancara singkat dulu sama mahasiswa kedokteran yg lagi praktek disitu, dua orang cowo, bikin minder pas lagi nunjukin masalah kulitku. Akhirnya dokternya dateng setelah sholat, beliau perempuan. Hamdalah.

Setelah diliat dan diagnosa, beliau bilang ini emang bawaan genetik dan ga bisa di sembuhkan, akan kambuh terutama saat stress. Dan ya memang akhir-akhir ini selalu banyak pikiran. Jadi makin down aja, makin minder punya kulit super duper sensitif kaya gini. Secara, aku perempuan.

Sampai dokter bilang "kulit saya juga begini kok, tapi buktinya saya bisa kan jadi dokter kulit. saya resepin lotion juga ya, kamu pake sabunnya sabun bayi aja". Kalimat pertama itu terdengar sepele, bahkan mungkin bagi sebagian orang bisa terdengar seperti kalimat yang menunjukan kesombongan. Tapi ternyata bisa begitu berpengaruh padaku. Membuatku berfikir bahwa aku pun suatu saat bisa menjadi orang yang berguna bagi banyak orang lainnya meskipun aku sendiri memiliki kekurangan. Seketika rasa minder berubah jadi rasa bersyukur, iya juga ya dengan rasa sakit ini aku jadi bisa lebih memahami rasa sakit orang lain dan tidak meremehkan luka orang lain. Tuhan ingin aku menjadi pribadi yang lebih peduli, dan aku ingin membuktikan pada Tuhan bahwa pilihan-Nya tidak salah.

Semoga.

Pelajaran hari ini yang bisa aku ambil adalah setiap kata, setiap kalimat, setiap ucapan yang keluar dari mulut kita itu bisa sangat berpengaruh bagi orang lain. Jadi, jangan sampai ucapan yang kita keluarkan justru membuat orang lain tersakiti. Ucapan ringan pun bisa membangkitkan semangat hidup orang lain ketika kita sampaikan dengan tulus. Kunci utamanya adalah peduli. Semoga aku selalu bisa memaknai setiap kejadian dalam hidup dengan lebih bijaksana, doa yang sama untukmu juga. Aamiin.

Rabu, 18 Juli 2018

Ketika sedang hilang arah
Seperti malam ini
Ingin rasanya menghubungi seseorang
Meminta pertolongan
Namun ketika melihat daftar kontak
Sampai pada abjad terakhir
Tak ada satu pun yang dapat ku hubungi
Karena aku sadar
Tak ada satu pun
Yang ingin peduli
Apalagi memahami
Seperti biasanya
Malam ini pun
Aku harus menangis sendiri
Lagi...

Senin, 25 Juni 2018

Just for Tonight

Malam ini bahkan sang bulan pun enggan menampakkan diri.
Karena sang hujan sedang berirama.
Aku berjalan sendiri.
Menembus dinginnya hembusan nafas sang bumi.
Mencoba mengabaikan setiap rintik yang menggoda.
Ah! tak mampu aku rupanya menahan sentuhan hangat si dingin.
Tak sanggup pula aku menahan dobrakan kenangan-kenangan yang sudah meluap ini.
Meminta untuk dikeluarkan rupanya.

Ah, benar juga.
Mereka pun butuh bernafas.
Mungkin sudah terlalu sesak di dalam sana.
Maka akan aku bebaskan mereka hanya untuk malam ini.
Karena aku tak tahu apakah aku sanggup untuk menggiringnya masuk kembali jika aku biarkan mereka bebas terlalu lama.

Hanya untuk malam ini...
Aku akan menari di dalam pelukan sang hujan yang mengeluarkan bau kenangan.

Ah.. aku suka harum sang udara selepas sang hujan beraksi.
Damai.

Kamis, 07 Juni 2018

Dilema XX

Sebagian dari diriku ingin membencinya
Sementara bagian lainnya ingin memahami

Sebagian dari diriku ingin melupakannya
Sementara bagian lainnya ingin mengenang

Lalu, apa yang kubutuhkan?

Kamis, 01 Februari 2018

Everyday

Selalu ada hari dimana
Aku tak ingin bangun dari tidurku
Dimana mimpi seseram apapun masih lebih baik daripada membuka mata

Selalu ada hari dimana
Aku berfikir untuk menyerah
Dan melakukan hal2 bodoh yg selalu terlintas di kepala

Selalu ada hari dimana
Memori2 busuk itu terputar kembali di kepala
Membuatku tak sanggup bernafas bebas

Selalu ada hari dimana
Aku merasa diriku adalah beban untukku sendiri

Selalu ada hari dimana
Ku melaluinya tanpa melakukan apapun
Terlalu takut bahkan hanya untuk membuka pintu kamar

Selalu ada hari dimana
Aku tahu aku harus melakukan sesuatu
Tapi aku terlalu pengecut untuk memulai

Selalu ada hari dimana
Aku merasa diriku tidak normal
Dan semua terjadi di luar kendali

Selalu ada hari dimana
Semua orang terlihat seperti monster
Bahkan bayangan cermin diri sendiri

Selalu ada hari dimana
Jantungku berpacu tak terkendali
Hanya karena memikirkan hal2 sederhana yg mungkin terjadi dan sudah terjadi dalam hidupku

Selalu ada hari dimana
Aku ingin mengemasi semua barangku dan melarikan diri sejauh mungkin kakiku dapat melangkah

Selalu ada hari dimana
Aku hanya mengandalkan suara2 asing dari orang2 yg tak pernah kutemui untuk menghiburku melalui lirik yg mereka tuangkan dalam melodi menyentuh hati

Selalu ada hari dimana
Aku berdiam diri dalam kegelapan
Karena silaunya cahaya tak lagi mampu ku hadapi

Dan
Hari itu adalah setiap hari..